MERAUKE,JP-Sejak kunjungan presiden RI joko widodo di kampung telaga sari distrik kurik sekaligus melakukan penanaman, kali ini Letjen TNI (Purn.) Ida Bagus Purwalaksana TAM Bidang Food Estate kementrian RI yang berkunjung guna melakukan Panen dan tanam padi bersama masyarakat kampung telaga sari distrik kurik diluas lahan 40.000 Hektar demi mendukung program lumbung pangan nasional.
Selain panen dan tanam padi juga dilakukan dialog bersama dengan perwakilan masyarakat lokal orang asli papua (OAP) kampung telaga sari,nggutibob,ifimahad, jaya makmur dan kampung sermayam sebanyak 15 orang guna mendengar langsung keluhan dan masukan masyarakat yang dialami saat ini agar kedepan program strategis pemerintah 1 juta hektar dapat berjalan maksimal.
Dikatakan warga kampung Ifimahat Silas Wakama bahwa selama ini sudah ada perhatian dari pemerintah daerah hingga pemerintah pusat kepada masyarakat lokal untuk memberikan perhatian dan bimbingan yang maksimal sehingga kemampuan masyarakat orang asli papua saat ini semakin berkembang dan tidak lagi tertinggal.
Sementara itu warga kampung Nggutibos Salfianus Ndiken mengungkapkan kekecewannya dihadapan Ida Bagus Purwalaksana bahwa sudah sejak 2015 lalu ia dan rekan rekannya telah berusaha dan sering mengirim proposal agar dibantu dan mendapat alat mesin pertanian kepada dinas terkait namun usaha yang mereka lakukan sia sia begitu saja dikarenaka tidak pernah mendapat jawaban dari dinas pertanian kabupaten merauke.
Kehadiran Letjen TNI (Purn.) Ida Bagus Purwalaksana langsung menjawab keinginan Salfinus dan rekan rekannya bahwa lahan milik mereka seluas 40 hektar akan segera diberikan perhatian agar diberikan bantuan mesin alat pertanian cetak sawah.
Sementara itu Letjen TNI (Purn.) Ida Bagus Purwalaksana TAM Bidang Food Estate mengakatakan bahwa Tahap pertama untuk transformasi pertanian lokal yakni manual mulai dari pembukaan lahan hingga pasca papen kepada sistem modern atau mekanisasi dinilai sangat efisien,efektif dan tepat sasaran sehingga luas lahan satu hektar dipanen hanya memakan waktu satu jam sementara sistem manual bisa memakan waktu selama dua hingga tiga hari dan menggunakan tenaga manusia yang cukup banyak, sementara sejak penggunaan sistem mekanisasi, hasil yang didapatkan petani cukup maksimal.
Letjen TNI (Purn.) Ida Bagus Purwalaksana juga menjelaskan bahwa pemberian bantuan alat pertanian yang diberikan oleh pemerintah perlu adanya perawatan sehingga setiap masyarakat yang menggunkan atau menyewa alat dikenakan biaya perawatan agar ketika alat tersebut mengalami kerusakan dapat diperbaiki secara mandiri.